twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Social Icons

Pages

Senin, 27 Oktober 2014

METODE PEMBELAJARAN UNTUK JURUSAN TEKNIK



PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
 

Nama               : Abdu Yakan Rosyadi
NIM                : 1307493
Kelas               : Pendidikan Teknik Elektro – B
Mata Kuliah    : Belajar dan Pembelajaran Teknik Elektro
METODE PEMBELAJARAN UNTUK JURUSAN TEKNIK
Kontruktivistik
Kontruktivistik adalah model pembelajaran dimana seorang peserta didik harus aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya dengan lingkungan. Jadi, kontruktivisme adalah suatu model pembelajaran yang dimana seorang peserta didik harus aktif mengelola data dan kemampuan kognitifnya untuk mendapat suatu kesimpulan atau suatu jawaban.
Behavioristik
Behavioristik adalah model pembelajaran yang dimana seorang peserta didik mendapat stimulus dalam proses belajarnya dan harus seperti apa yang didapat dari seorang pendidik dan juga respon yang diberikan. Teori behavioristik merupakan teori yang menggunakan hubungan stimulus-responnya dan menganggap orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Alasan Mengambil Model Tersebut
Melihat dari segi karakteristik siswa jurusan teknik yang cenderung lebih menyukai hal praktikum sehingga untuk metode seperti ceramah atau hanya menyampaikan  materi, siswa akan cenderung jenuh. Dari dasar telaah ini, menurut saya, teori yang lebih baik ialah dengan behavioristik dan konstruktivistik yang cenderung memberikan respon kepada siswa sehingga menuntut siswa supaya aktif dalam pembelajaran.
Tujuan menggunakan kolaborasi antara model pembelajaran behovioristikk dengan model pembelajaran kontrukstivistik adalah untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan rencana pembelajaran. Sebaiknya seorang pendidik menggunakan model pembelajaran kontruktivistik dan juga model pembelajran behavouristik karena daya tangkap seorang peserta didik itu berbeda sehingga harus melakukan kolaborasi tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Karena kedua model pembelajaran ini saling berlawanan maka apabila dikolaborasikan seorang peserta didik akan lebih cepat menyerap apa yang diberikan oleh pendidik dan yang lebih penting adalah pembentukan karakter yang lebihh baik dari pada hanya menggunakan satu model pembelajaran
Kelebihan
a. Behavioristik
1.      Melatih seorang peserta didik menangkap respon dengan baik
2.      Melatih peserta didik cepat tanggap terhadap stimulus yang diberikan
3.      Melatih peserta didik menjadi lebih disiplin
4.      Melatih peserta didik percaya diri.
b. Kontruktivistik
1.      Melatih kekreatifan seorang peserta didik dalam menemukan jawabanya.
2.      Melatih seorang peserta didik berkolaborasi dengan individu lain.
3.      Melatih seorang peserta didik dalam mempertanggung jawabkan hasil penelitianya.
4.      Kebebasan berexpresi dan berkreaasi.

Hambatan
a. Behavioristik
1.      Terlalu memberikan tekanan kepada peserta didik.
2.      Sulit berkembangnya seorang peserta didik karena pembatasan yang diberikan.
3.      Pembunuhan karakter seorang peserta didik.
4.      Pembunuhan kreatifitas seorang peserta didik.
b. Kontruktivistik
1.      Kurangnya rasa kedisiplinan seorang peserta didi
2.      Tidak meratanya pembelajaran karena perbedaan daya kreativitas dan keaktifan seorang peserta didik
3.      Membutuhkan waktu yang terlampau lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar disini: