twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Social Icons

Pages

Senin, 27 Oktober 2014

Laporan Observasi Penerapan Kurikullum 2013



LAPORAN OBSERVASI
PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMK 12 BANDUNG

 Laporan ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Belajar dan pembelajaran Teknik Elektro yang Diampu oleh
Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE., dan Dra. Tuti Suartini, M.Pd.





Disusun oleh :
Abdu Yakan Rosyadi                         NIM. 1307493
Febrian Aditya R.                   NIM. 1301883
M. Aldhi NAD                       NIM. 1301993
Rosi Nuamanah                       NIM. 1307423




JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, inayah serta Hidayah-Nya kepada seluruh umatnya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan LAPORAN OBSERVASI PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMK 12 BANDUNG.

Laporan observasi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah  Pendidikan Bahasa Indonesia jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Laporan observasi ini juga dijadikah bahan dasar bagi penulis.
Mengingat begitu pentingnya kita mengetahui penerapan kurikulum, maka melalui laporan observasi ini diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaimana penerapan kurikulum 2013 di SMK 12 Bandung.  Pada kesempatan ini kami kelompok satu menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE., dan Dra. Tuti Suartini, M.Pd. sebagai dosen mata kuliah belajar dan pembelajaran teknik elektro yang telah membimbing kami hingga hasil laporan observasi ini dapat kami presentasikan.
Namun penulis menyadari, jika ada kekurangan dari hasil laporan observasi ini kami mengharapkan  kritik dan saran yang membangun penulis. Semoga tulisan ini memberi informasi yang berguna bagi peningkatan dan pengembangan di bidang presentasi peternakan.
                                                                                                            Bandung, 16 Oktober  2014

                                                                                                     Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

I.1     Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus.Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukantercapainya tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatandan pola pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran. Itulahsebabnya, menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban bagiguru. Berbagai pendapat mengenai kurikulum telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan.
Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP dijelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Senada dengan pengertian di atas, Oemar Hamalik (1990:32) menyatakan bahwa kurikulum adalah suatu alat yang amat penting dalam rangka merealisasi dan mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dalam arti luas kurikulum dapat diartikan sesuatu yang dapat mempengaruhi siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Namun, kurikulum haruslah direncanakan agar pengaruhnyaterhadap siswa benar-benar dapat diamati dan diukur hasilnya. Adapun hasil belajar tersebut haruslah sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan, sejalandengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, relevan dengan kebutuhan sosialekonomi dan sosial budaya masyarakat, sesuai dengan tuntutan minat, kebutuhandan kemampuan para siswa sendiri, serta sejalan dengan dengan proses belajar  para siswa yang menempuh kegiatan-kegiatan kurikulum.
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat pelajaran yang harus diberikan kepada siswa dengan metode tertentu dan pengalaman belajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran di bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak sekadar mempersoalkan sesuatu yang diajarkan, tetapi menyangkut pula bagaimana sebuah mata pelajaran diajarkan, diorganisasikan menjadi pengalaman bermakna bagi siswa. Oleh karena itu untuk mengetahui apakah kurikulum sudah dikembangkandengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah. Kami mencoba melakukan observasi di SMK Negeri 12 Bandung.

I.2     Rumusan Masalah

a.  Kurikulum apa yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ?
b. Bagaimana cara pengimplementasiannya ?
c.  Apa kelebihan dan kekurangan dari kurikulum yang digunakan ?
d. Apa kendala yang muncul dan bagaimana solusinya ?

I.3     Tujuan Observasi

a.  Mengetahui kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 12 Bandung
b. Mengetahui cara pengimplementasiannya
c.  Mengetahui kelebihan serta kekurangan dari kurikulum yang digunakan
d. Mengetahui kendala yang dihadapi serta memeberi solusi terhadap kendala yang ada
e.  Menambah pengalaman

I.4     Manfaat Observasi

Manfaat yang diperoleh dari observasi adalah penulis (mahasiswa) yang notabene adalah calon pendidik mengetahui tentang pengimplementasian kurikulum di SMK Negeri 12 Bandung Kota Bandung serta bagaimana cara pengimplementasiannya sehingga kami bisa memahami lebih dalam tentang arti kurikulum dan berharap dapat memperbaiki maupun mengembangkan kurikulum dengan lebih baik di masa mendatang.

I.5     Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah metode observasi dan wawancara.

I.6     Waktu dan Tempat Observasi

Observasi dilaksanakan di SMK Negeri 12 Bandung Kab. Bandung pada tanggal 21 Oktober 2014.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin curerer yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Kemudian pengertian kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.

Berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
  • Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
  • Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
  • Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
  • Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
  • Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
  • Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

B. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematik-integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.

C. Kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013.

Kelebihan Kurikulum 2013
  1. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
  2. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
  3. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini.
  4. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.

Kelemahan Kurikulum 2013
  1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
  2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.




























BAB II
HASIL OBSERVASI PROGRAM STUDI AKUNTANSI KELAS X

II.1    Kurikulum yang digunakan
Kurikulum terbaru dalam sistem  pendidikan di Indonesia adalah Kurikulum 2013. SMK Negeri 12 Bandung telah menerapkan kurikulum tersebut sudah sekitar dua tahun. Yaitu kurikulum yang berorientasi pada tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Perubahan paling berdasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis science dan tidak berbasis hafalan lagi.

II.2    Pengimplementasian kurikulum
Dengan pergesaran kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013 diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta dibarengi dengan kematangan sikap.
Kurikulum 2013 diterapkan dengan menekankan pada keaktifan peserta didik. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang digunakan yakni metode yang menitik beratkan pada keaktifan peserta didik contohnya peserta didik mendiskusikan materi yang telah diberikan oleh pendidik, kemudian mempresentasikannya.

II.3    Literatur yang digunakan
Sumber belajar peserta didik dapat diperoleh dari berbagai sumber. Literatur yang digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 12 Bandung yaitu Buku Sekolah Elektronik yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Selain itu digunakan pula buku akuntansi karangan Wiharti terbitan Erlangga dan buku-buku lainnya yang tersedia di perpustakaan sekolah.

II.4    Kendala yang Dihadapi Beserta Solusinya
Menurut  fakta di lapangan, pengimplementasian kurikulum 2013 mengalami beberapa kendala, diantaranya :
Sering adanya perubahan-perubahan dalam silabus karena adanya masukan-masukan dari berbagai pihak sehingga harus direvisi terus menerus.
Kurikulum 2013 ini menuntut keaktifan belajar peserta didik, mulai dari mencari materi belajar, memahami, sampai menyimpulkan materi. Namun dalam penerapannya hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu, penyediaan literatur sebaiknya diperbaiki baik dalam segi kuantitas maupun kualitas sehingga peserta didik lebih mudah dalam mendapat materi yang ditentukan.

Jika pengimplemetasian kurikulum 2013 ini dibarengi dengan persiapan yang matang baik dari segi sarana, prasarana, kompenen kurikulum, maupun pihak pemerintah, maka kualitas pendidikan Indonesia bisa meningkat. Hal ini dikarenakan konsep kurikulum 2013 yang bisa disebut sempurna, tidak hanya menonjolakan pengetahuan dan keterampilan tapi juga sikap dimana sikap merupakan unsure terpenting dalam tercapainya sebuah kesuksesan.




































BAB IV
PENUTUP

IV.1  Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat dua macam kurikulum di SMK Negeri 12 Bandung, yaitu Kurikulum 2013 untuk kelas X dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas XI dan XII. Ada beberapa metode yang digunakan dalalm penyampaian materi, seperti ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, serta penugasan. Dalam pengimplementasian kedua kurikulum tersebut masih terdapat beberapa kendala yang telah disebutkan di bab sebelumnya. Meski demikian kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, apapun kurikulum  yang digunakan, tujuan pembelajaranlah yang seharusnya diutamakan.

IV.2  Saran
Dalam kegiatan pembelajaran pendidik sebaiknya membuat inovasi yang dapat membuat peserta didik tertarik dan lebih mudah dalam menerima materi yang disampaikan. Dan untuk pemerintah sebaiknya menyiapkan segala yang dibutuhkan sebelum meresmikan kurikulum 2013 seperti silabus, buku sekolah elektronik maupun sarana dan prasarana lain agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan cita-cita nasional bangsa Indonesia dapat tercapai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar disini: