LAPORAN OBSERVASI
PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMK 12
BANDUNG
Laporan ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas
Mata
Kuliah Belajar dan pembelajaran Teknik Elektro yang Diampu oleh
Prof.
Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE., dan Dra. Tuti Suartini, M.Pd.
Disusun
oleh :
Abdu
Yakan Rosyadi NIM.
1307493
Febrian
Aditya R. NIM. 1301883
M.
Aldhi NAD NIM.
1301993
Rosi
Nuamanah NIM.
1307423
JURUSAN
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
2014
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, inayah serta Hidayah-Nya kepada seluruh umatnya,
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan LAPORAN OBSERVASI PENERAPAN
KURIKULUM 2013 DI SMK 12 BANDUNG.
Laporan observasi ini penulis susun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Bahasa Indonesia jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Laporan observasi ini juga
dijadikah bahan dasar bagi penulis.
Mengingat begitu
pentingnya kita mengetahui penerapan kurikulum, maka melalui laporan observasi
ini diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaimana penerapan kurikulum 2013 di
SMK 12 Bandung. Pada kesempatan ini kami
kelompok satu menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE., dan Dra. Tuti
Suartini, M.Pd. sebagai dosen mata kuliah belajar dan pembelajaran teknik
elektro yang
telah membimbing kami hingga hasil laporan observasi ini dapat kami
presentasikan.
Namun penulis menyadari, jika ada kekurangan
dari hasil laporan observasi ini kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun penulis. Semoga tulisan ini memberi informasi yang berguna bagi
peningkatan dan pengembangan di bidang presentasi peternakan.
Bandung,
16 Oktober 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan
mulus.Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk
menentukantercapainya tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai
kegiatandan pola pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran.
Itulahsebabnya, menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban
bagiguru. Berbagai pendapat mengenai kurikulum telah dikemukakan oleh para
ahli pendidikan.
Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP dijelaskan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.Senada dengan pengertian di atas, Oemar Hamalik (1990:32)
menyatakan bahwa kurikulum adalah suatu alat yang amat penting dalam
rangka merealisasi dan mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dalam arti luas
kurikulum dapat diartikan sesuatu yang dapat mempengaruhi siswa, baik dalam
lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Namun, kurikulum haruslah direncanakan
agar pengaruhnyaterhadap siswa benar-benar dapat diamati dan diukur hasilnya.
Adapun hasil belajar tersebut haruslah sesuai dengan tujuan pendidikan
yang diinginkan, sejalandengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, relevan
dengan kebutuhan sosialekonomi dan sosial budaya masyarakat, sesuai dengan
tuntutan minat, kebutuhandan kemampuan para siswa sendiri, serta sejalan dengan
dengan proses belajar para siswa yang menempuh kegiatan-kegiatan
kurikulum.
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa kurikulum
merupakan seperangkat pelajaran yang harus diberikan kepada siswa dengan metode
tertentu dan pengalaman belajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran di
bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak sekadar mempersoalkan sesuatu
yang diajarkan, tetapi menyangkut pula bagaimana sebuah mata pelajaran
diajarkan, diorganisasikan menjadi pengalaman bermakna bagi siswa. Oleh
karena itu untuk mengetahui apakah kurikulum sudah dikembangkandengan baik
untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah. Kami mencoba melakukan observasi di
SMK Negeri 12 Bandung.
I.2 Rumusan
Masalah
a. Kurikulum
apa yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ?
b. Bagaimana
cara pengimplementasiannya ?
c. Apa
kelebihan dan kekurangan dari kurikulum yang digunakan ?
d. Apa
kendala yang muncul dan bagaimana solusinya ?
I.3 Tujuan Observasi
a. Mengetahui
kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 12 Bandung
b. Mengetahui
cara pengimplementasiannya
c. Mengetahui
kelebihan serta kekurangan dari kurikulum yang digunakan
d. Mengetahui
kendala yang dihadapi serta memeberi solusi terhadap kendala yang ada
e. Menambah
pengalaman
I.4 Manfaat
Observasi
Manfaat yang diperoleh dari observasi adalah penulis (mahasiswa) yang
notabene adalah calon pendidik mengetahui tentang pengimplementasian kurikulum
di SMK Negeri 12 Bandung Kota Bandung serta bagaimana cara
pengimplementasiannya sehingga kami bisa memahami lebih dalam tentang arti
kurikulum dan berharap dapat memperbaiki maupun mengembangkan kurikulum dengan
lebih baik di masa mendatang.
I.5 Metode
Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan
laporan ini adalah metode observasi dan wawancara.
I.6 Waktu dan Tempat Observasi
Observasi dilaksanakan di SMK
Negeri 12 Bandung Kab. Bandung pada tanggal 21 Oktober 2014.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa
Latin curerer yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Pada
awalnya kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari
garis start sampai dengan finish. Kemudian pengertian kurikulum tersebut
digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan
pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik
dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.
Berikut
ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
- Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
- Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
- Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
- Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
- Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
B.
Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan,
dan tematik-integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong
peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh
atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan
siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih
baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga
nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan
di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
C. Kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013.
Kelebihan Kurikulum 2013
- Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
- Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
- Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini.
- Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
Kelemahan Kurikulum 2013
- Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
- Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
BAB II
HASIL OBSERVASI PROGRAM STUDI AKUNTANSI KELAS X
II.1 Kurikulum yang digunakan
Kurikulum terbaru dalam
sistem pendidikan di Indonesia adalah
Kurikulum 2013. SMK Negeri 12 Bandung telah menerapkan kurikulum tersebut sudah
sekitar dua tahun. Yaitu kurikulum yang berorientasi pada tercapainya
kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Perubahan paling
berdasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis science dan tidak berbasis hafalan lagi.
II.2 Pengimplementasian kurikulum
Dengan
pergesaran kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013 diharapkan peserta didik dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan
keterampilan serta dibarengi dengan kematangan sikap.
Kurikulum
2013 diterapkan dengan menekankan pada keaktifan peserta didik. Oleh karena
itu, metode pembelajaran yang digunakan yakni metode yang menitik beratkan pada
keaktifan peserta didik contohnya peserta didik mendiskusikan materi yang telah
diberikan oleh pendidik, kemudian mempresentasikannya.
II.3 Literatur yang digunakan
Sumber belajar peserta didik
dapat diperoleh dari berbagai sumber. Literatur yang digunakan untuk menunjang
kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 12 Bandung yaitu Buku Sekolah Elektronik
yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Selain
itu digunakan pula buku akuntansi karangan Wiharti terbitan Erlangga dan
buku-buku lainnya yang tersedia di perpustakaan sekolah.
II.4 Kendala
yang Dihadapi Beserta Solusinya
Menurut fakta di lapangan, pengimplementasian
kurikulum 2013 mengalami beberapa kendala, diantaranya :
Sering
adanya perubahan-perubahan dalam silabus karena adanya masukan-masukan dari
berbagai pihak sehingga harus direvisi terus menerus.
Kurikulum
2013 ini menuntut keaktifan belajar peserta didik, mulai dari mencari materi
belajar, memahami, sampai menyimpulkan materi. Namun dalam penerapannya hal
tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu, penyediaan literatur
sebaiknya diperbaiki baik dalam segi kuantitas maupun kualitas sehingga peserta
didik lebih mudah dalam mendapat materi yang ditentukan.
Jika pengimplemetasian kurikulum
2013 ini dibarengi dengan persiapan yang matang baik dari segi sarana,
prasarana, kompenen kurikulum, maupun pihak pemerintah, maka kualitas
pendidikan Indonesia bisa meningkat. Hal ini dikarenakan konsep kurikulum 2013
yang bisa disebut sempurna, tidak hanya menonjolakan pengetahuan dan
keterampilan tapi juga sikap dimana sikap merupakan unsure terpenting dalam
tercapainya sebuah kesuksesan.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
terdapat dua macam kurikulum di SMK Negeri 12 Bandung, yaitu Kurikulum 2013
untuk kelas X dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas XI dan
XII. Ada beberapa metode yang digunakan dalalm penyampaian materi, seperti
ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, serta penugasan. Dalam pengimplementasian
kedua kurikulum tersebut masih terdapat beberapa kendala yang telah disebutkan
di bab sebelumnya. Meski demikian kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan
baik, apapun kurikulum yang digunakan,
tujuan pembelajaranlah yang seharusnya diutamakan.
IV.2 Saran
Dalam kegiatan pembelajaran pendidik sebaiknya membuat
inovasi yang dapat membuat peserta didik tertarik dan lebih mudah dalam
menerima materi yang disampaikan. Dan untuk pemerintah sebaiknya menyiapkan
segala yang dibutuhkan sebelum meresmikan kurikulum 2013 seperti silabus, buku
sekolah elektronik maupun sarana dan prasarana lain agar kegiatan pembelajaran
dapat berjalan dengan baik dan cita-cita nasional bangsa Indonesia dapat
tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar disini: