PENDAHULUAN
1.1 Latar balakang
Manusia pada
dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya. Manusia sebagai
makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta mampu
menguasai alam sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini
berbeda dengan binatang sebagai makhluk hidup yang sama-sama makhluk alamiah
dengan manusia dia tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan
terikat erat oleh alam sekitarnya.
Manusia
diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah,
dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki
berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang
telah diberikan Allah Swt. Manusia menurut pandangan al-Quran, al-Quran tidak
menjelaskan asal-usul kejadian manusia secara rinci. Dalam hal ini al-Quran
hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsipnya saja. Ayat-ayat mengenai hal
tersebut terdapat dalam surat Nuh 17, Ash-Shaffat 11, Al-Mukminuun 12-13,
Ar-Rum 20, Ali Imran 59, As-Sajdah 7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.
Al-Quran
menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam
istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat
diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsure
kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses
selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Manusia yang sekarang
ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan
pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari
rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara permatozoa
dengan ovum.
Perbedaan
pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak, diciptakan langsung
atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya karena
masing-masing akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa
diperpanjang, jangan-jangan hanya akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi
memikirkan tentang status dn tugas yang telah ditetapkan Allah pada manusia
al-Quran cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang itu. Maka dari itu
sebagai penulis saya bermaksud menerangkan dan menganalisis ayat-ayat dan
hadist tentang penciptaan manusia secara rinci.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.2.1 Ayat-ayat apa saja dalam Al-Quran yang menjelaskan
tentang proses kejadian manusia?
1.2.2 Bagaimanakah penghayatan ayat-ayat dalam Al-Quran yang
menjelaskan tentang asal-usul manusia?
1.2.3 Bagaimanakah
hadist yang menjelaskan tentang kejadian dan asal usul manusia?
1.2.4 Apa Tujuan
dan Tugas Manusia diciptakan menurut Al-Quran?
1.3 Tujuan
Tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui Ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang proses
kejadian manusia.
1.3.2
Mengetahui Ayat-ayat
dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang Asal- usul Kejadian Manusia.
1.3.3
Mengetahui Hadist
yang menjelaskan tentang kejadian dan asal usul manusia.
1.3.4 Mengetahui Tujuan dan Tugas Manusia
diciptakan menurut Al-Quran
1.4 Ruang lingkup
Ruang lingkup yang saya tulis dalam makalah ini merupakan
fokus terhadap ayat-ayat Al-Quran dan Al-Hadist yang didalamnya terkandung
tentang proses, asal usul penciptaan/kejadian manusia sejak dalam rahim sampai
menjadi khalifah dimuka bumi ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Manusia
Manusia adalah mahluk yang luar
biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk
spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika
selalu mengaktivisasikan dirinya.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi manusia menurut beberapa ahli:
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena
ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan
rohani merupakan satu barang
ABINENO
J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan
"jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman),
jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak
berbulu dengan kuku datar dan lebar.
KEES BERTENS
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur
yang kesatuannya tidak dinyatakan.
I WAYAN WATRA
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias
dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah
mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan,
akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan
lingkungan.
ERBE
SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa
dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
mahluk yang lain.
PAULA
J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam
situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu
serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai
kemungkinan.
2.2 Proses Penciptaan Manusia Menurut
Pandangan Ilmu Pengetahuan Umum
Penjelasan tentang proses penciptaan manusia sebelum
dijelaskan menurut pandangan ilmu pengetahuan umum Allah SWT sudah terlebih
dahulu mejelaskan perihal kejadian tersebut dalam Al Qur’an seperti dalam surat
Al-Mu’min, 40 : 67 bahwa Manusia adalah keturunan Nabi Adam As, jasmaninya
berproses dari saripati tanah. Tumbuh-tumbuhan menghisap saripati tanah itu dan
hewan memakan sebagian tumbuh-tumbuhan. Manusia memakan tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Ini berarti ke dalam tubuh manusia telah masuk unsur saripati tanah.
Sebagian saripati makanan (saripati tanah), berproses
manjadi nuthfah (air yang berisi spermatozoa, disebut sperma) yang terdapat
pada laki-laki (suami). Melalui proses senggama, nuthfah masuk ke dalam qarar
(rahim atau kandungan ibu). Di dalam rahim, nuthfah (sperma) bertemu dengan sel
telur atau ovum, sehingga terjadi pembuahan.
2.3 Proses Penciptaan Manusia Menurut ilmu Biologi
Menurut ilmu Biologi, manusia, hewan dan
tumbuh-tumbuhan asal kejadiannya adalah dari tanah. Hal ini telah dibuktikan dengan
menggunakan metode abu bekas bakaran dari makhluk hidup tersebut. Hasil
penelitian tersebut diketahui bahwa unsur-unsur asli yang ada pada manusia,
hewan dan tumbuh-tumbuhan sama dengan unsur-unsur yang terdapat dalam tanah,
yaitu Oksigen ( O ), Hidrogen ( H ), Zat Belerang ( S ), Zat Arang ( C ),
Kalium ( K ), Natrium ( Na ), Yodium ( J ), Asam Arang ( CO2 ), Air ( H2O ) dan
zat-zat lainyya yang berfungsi sebagai pelengkap.
Senada dengan pendapat di atas, Prof. Bahi Khuli
mengemukakan bahwa ada unsur yang sama antara debu dan jasad manusia.
Unsur-unsur tesebut adalah : Oksigen = 63 % - Karbon = 20,20 % - Hidrogen =
9,90 % - Nitrogen = 2,50 % - Kalsium = 2,45 % - Phaspor = 1,01 % - Klor = 0,16
% - Fhlor = 0,14 % - Kaporit = 0,14 % - Photasium = 0,11 % - Sodium = 0,10 % -
Magnesium = 0,07 % - zat besi = 0,01 % - Yodium+Silikon+Magnet = Molekul atom.
2.4 Perbandingan Asal-usul Manusia Menurut Al-Quran dan Ilmu Dunia
Perbedaan
pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak, diciptakan langsung atau
melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya karena masing-masing
akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa diperpanjang,
jangan-jangan hanya akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi memikirkan
tentang status dn tugas yang telah ditetapkan Allah pada manusia al-Quran cukup
lengkap dalam memberikan informasi tentang itu.
Untuk memahami
informasi tersebut secara mendalam, ahli-ahli kimi, biologi, dan lain-lainnya
perlu dilibatkan, agar dalam memahami ayat-ayat tersebut tidak secara harfiah.
Yang perlu diingatkan sekarang adalah bahwa manusia oleh Allah, diharapkan
menjadi khalifah ( pemilih atau penerus ajaran Allah ). Status manusia sebagai
khalifah , dinyatakan dalam al-baqarah 30. kata khalifah berasal dari kata
khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang berarti meneruskan, sehingga
kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah.
Kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang
biasanya dihubunkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad
saw wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di masa
Muawiyah-‘Abbasiah.
Perlu diingat
bahwa istilah khalifah pernah dimunculkan Abu bakar pada waktu dipercaya untuk
memimpin umat islam. Pada waktu itu beliau mengucapkan inni khalifaur
rasulillah, yang berarti aku adalah pelanjut sunah rasulillah. Dalam pidatonya
setelah diangkat oleh umat islam, abu bakar antara lain menyatakan “selama saya
menaati Allah, maka ikutilah saya, tetapi apabila saya menyimpang , maka
luruskanlah saya”. Jika demikian pengertian khalifah, maka tidak setiap manusia
mampu menerima atau melaksanakan kekhalifahannya. Hal itu karena kenyataan
menunjukkan bahwa tidak semua orang mau memilih ajaran Allah.
Sejarah asal
mula manusia menurut Islam dan teori evolusi menurut para ahli. Begitu banyak
penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi masih ada
satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh
manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul
kejadian manusia.
Banyak para
ahli mempercayai bahwa, kehidupan manusia berawal dari terpisahnya sebuah
spesies hominid dari garis evolusi primata yang akan menurunkan simpanse dan
gorila. Kemudian, hominid ini berkembang dan menurunkan manusia modern, Homo
sapiens. pernyataan ini dipengaruhi oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles
Darwin.
Teori
evolusi adalah suatu teori yang
menyatakan bahwa makhluk hidup pada masa lampau, beradaptasi dan mengalami
perubahan bentuk bagian-bagian tubuhnya. biasanya, proses ini terjadi dalam waktu
yang sangat lama. Proses ini disebut evolusi.
Teori evolusi
mengatakan bahwa manusia merupakan keturunan dari hominid. Hominid adalah
makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri diantara manusia dan kera. Banyak
fosil-fosil hominid ini tersebar di seluruh bagian dunia. Fosil hominid tertua
yang pernah ditemukan adalah Australopithecus africanus. Hominid ini ditemukan
di Afrika. Australopithecus memiliki kapasitas otak sebesar 450 cc. Hominid ini
sudah bisa berjalan dengan posisi tegak. Posisi tegak ini sangat penting
karena, posisi ini memberikan beberapa keuntungan bagi hominid ini. Contohnya
hominid ini sudah bisa melihat benda dalam jarak yang jauh dan ia sudah bisa
memindahkan berat ke tangan.
Sekitar 2 juta
tahun yang lalu, muncullah Homo habilis, spesies ini diperkirakan
merupakan keturunan dari Australopithecus africanus. Homo habilis sudah
memiliki kemampuan untuk membuat peralatan-peralatan kasar dari batu-batuan dan
tulang hewan. Mereka bertahan hingga sekitar 1,5 juta tahun yang lalu.
Kemudian, mereka digantikan oleh Homo Erectus.
Homo erectus adalah jenis hominid yang kemungkinan besar merupakan keturunan dari Homo
Habilis. Homo erectus memiliki kapasitas otak yang lebih besar daripada Homo
habilis. Mereka sudah mamou membuat peralatan yang lebih halus dan rapi dari
bebatuan dan tulang hewan.
Kemudian, Homo
erctus menurunkan Homo Neanderthalensis. Homo Neanderthalensis hidup di
gua-gua dan telah bisa mengubur orang mati. Di beberapa wilayah, mereka mampu
bertahan sampai 40.000 tahun yang lalu. Akan tetapi, mereka punah dan
digantikan Homo sapiens, manusia modern.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Proses Kejadian Manusia menurut Al-Quran
1. Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al
Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah kemudian dibentuk
oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah
ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah
di dalam firman-Nya :
"yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan
sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As
Sajdah (32) : 7)
Dan Allah juga berfirman dalam Qur’an Surat Al-Hijr :26
"Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
2. Proses
Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu
dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah
berkehendak menciptakan lawan jenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh
Allah dalam salah satu firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah
menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh
bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS.
Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam
surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia,
bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan
dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS.
An Nisaa’ (4) : 1)
Apabila kita amati proses kejadian
manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan
perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk
yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan
perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.
3.2 Asal- usul Kejadian Manusia menurut
Al-Quran
Proses Kejadian
Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa) adalah asal usul mausia, yaitu
kita diciptakan tidak langsung seperti nabi Adam As. Dan Siti Hawa, namun ada
beberapa proses yang Allah firmankan dalam Al-Qur’an. Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa
kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al
Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis. Di dalam Al Qur’an
proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui
firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al
Mu’minuun (23) : 12-14)
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad
silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam
ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al
Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar
kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua
berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada
di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari
pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pemba’uran antara sperma (lelaki) dan
ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan
bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Ibnu Mandzur rahimahullah berkata : " 'Alaqoh adalah binatang kecil yang ada di air yang menghisap
darah, jamaknya 'Alaq" dan berkata juga :" Binatang merah kecil, ada di
air, terkadang menempel di badan dan menghisap darah"[1][1]
Fairuz Abadi rahimahullah berkata :" 'Alaqoh adalah binatang kecil yang berada di air yang menghisap
darah".[2][2] Perkataan para
Ahli tafsir terdahulu semuanya sama dan tidak keluar dari penafsiran ahli
bahasa. Adapun sebagian Ahli tafsir zaman sekarang telah mengisyaratkan apa
yang sesuai dengan penemuan – penemuan di zaman sekarang.
Ibnu 'Asyuur , ahli tafsir
masa kini berkata : "Termasuk dari Mukjizat Alqur'an tentang keilmuan
adalah penamaan janin fase ini dengan nama 'Alaqoh. Itu adalah penamaan yang
sangat bagus dan serasi, karena telah diteliti bahwa bagian kecil yang
terbentuk dari Nuthfah (yaitu 'Alaqoh ) dia punya daya hisap yang kuat yang
menghisap darah dari ibu, karena dia menempel di urat-urat yang ada di rahim
ibu, dimana darah disuplai kepadanya. Dan 'Alaqoh adalah segumpal darah yang
membeku[3][3].
Para ahli dari barat baru menemukan masalah
pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada
tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal
ini sudah tercantum.
Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog
terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau
mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an
yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain itu beliau juga
mengatakan, "Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist
(ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali
dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani
sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang
perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote
belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh sebelumnya Al Qur’an telah
menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits
menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya.
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu
genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga
selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus
(rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan
dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam
rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di
dalam Al Qur’an :
6. Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya
isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari
binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu
dapat dipalingkan".
(QS. Az Zumar (39) : 6).
3.3 Hadist tentang Kejadian
dan Asal usul Manusia
1. Hadist tentang Proses Kejadian Manusia
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ
رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قاَلَ ;حَدَّثَناَ رَسُوْلُ اللّهِ .صلم. وَهُوَ الصَّادِقُ
الْمَصْدُوْقُ ; إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّه
أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً ، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذاَلِكَ ، ثُمَّ
يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذاَلِكَ ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ
فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِماَتٍ ; رِزْقِه ،
وَأَجَلِه ، وَعَمَلِه ، وَهَلْ هُوَ شَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ - الحديث رواه أحمد
-
a
. Kosa
Kata
Orang yang terpercaya : الْمَصْدُوْقُ Benar-benar
dihimpun / diproses : لَيُجْمَعُ Perut
: بَطْنِ
40 hari : أَرْبَعِيْنَ يَوْماً Dikirim
; diutus : يُرْسَلُ
Untuk meniupkan /
memasangkan : فَيَنْفُخُ 4
ketentuan : بِأَرْبَعِ كَلِماَتٍ Orang
yang celaka : شَقِيٌّ Orang
yang beruntung : سَعِيْدٌ
b. Terjemahan
Hadis
“ Dari Ibnu Mas’ud RA,
ia berkata : Telah bersabda kepada kami Rasulullah SAW – Beliau adalah
orang yang jujur dan terpercaya - ; “ Sesungguhnya seorang diantara kamu (
setiap kamu ) benar-benar diproses kejadiannya dalam perut ibunya selama 40
hari berwujud air mani; kemudian berproses lagi selama 40 hari menjadi segumpal
darah; lantas berproses lagi selama 40 hari menjadi segumpal daging; kemudian
malaikat dikirim kepadanya untuk meniupkan roh kedalamnya; lantas ( sang janin
) itu ditetapkan dalam 4 ketentuan : 1. Ditentukan ( kadar ) rizkinya, 2. Ditentukan
batas umurnya, 3. Ditentukan amal perbuatannya, 4. Ditentukan apakah ia
tergolomg orang celaka ataukah orang yang beruntung “ .Hadis
ini masih ada kelanjutannya ( HR Ahmad ).
c. Penjelasan
Hadis :
Hadis tersebut Dimuka
menjelaskan proses kejadian manusia dalam rahim ibunya, yaitu 40 hari pertama
berwujud “ Nutfah “ ( air mani laki-laki bersenyawa dengan sel telur
perempuan ), 40 hari kedua berproses menjadi “ Alaqah “ ( segumpal darah
), 40 hari ketiga berproses menjadi “ Mudlghoh “ ( segumpal daging ).
Hadis tersebut di
muka lebih lanjut menjelaskan bahwa saat berwujud nudlghah itulah Allah SWT
mengirim malaikat untuk memasangkan roh kepadanya bersamaan dengan
ditetapkannya 4 ketentuan sebagaimana telah disebutkan dalam hadis.
2. Hadist tentang Asal usul Manusia
Di dalam salah
satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan
itu diciptakan dari tulang rusuk Adam"
(HR. Bukhari-Muslim)
Disamping Allah SWT menjelaskan secara rinci tentang
penciptaan manusia pertama itu dalam Al-Qur’an. Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan)
dari tanah". (HR. Bukhari)
3.4 Tugas Manusia Dimuka Bumi
Didalam Al-Qur’an ada tiga istilah yang digunakan untuk menunjuk manusia
yaitu : (1). Menggunakan huruf alif, nun, sin, semacam: insan, ins, nas, dan
unas. (2). Menggunakan bashar (3). Menggunakan kata bani Adam dan Zuriyat Adam.
Sejatinya kita sudah tau apa tugas kita dimuka bumi ini, kita diciptakan allah
SWT sebagai Abdillah (abdinya Allah) dan Khalifah.
1. Manusia
Sebagai Abdillah
Kita hidup didunia ini tidak
semata-mata untuk bersenang-senang, berpoya - poya dan melakukan hal-hal diluar
norma yang sudah alllah SWT gariskan, tidak tahu bahwa nanti kita akan memasuki
alam akhirat dan tidak tahu akan ada hari pembalasan. Padahal kita hidup didunia ini yaitu untuk mengabdi atau beribadah kepada
Allah SWT, sesuai dengan Firman Allah :
Q.S Adzariyat 56.
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Manusia dan jin diperintahkan menyembah Allah SWT, wajib tunduk kepada
peraturan Allah SWT, mereka dijadikan atas kehendak-Nya tidak ada seorangpun
yang dapat memberikan mampaat atau mendatangkan mudharat karena semuanya adalah
dengan kehendak Allah SWT.
Allah SWT
berfirman dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah : 31
“ …. Tidaklah mereka itu diperintahkan untuk
menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.
Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
2. Manusia Sebagai Khalifah (Pemimpin)
Nabi Adam AS. Diturunkan kebumi ini untuk menjadi pemimpin yang mengelola
bumi, karena manusia mahluk yang sempurna, buktinya dengan kemajuan yang
dilahirkan oleh manusia baik dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin maju. Manusia juga sebagai pemimpin,
bagaimana mengatur kesetabilan kehidupan dunia supaya aman, damai, dan
sejahtera.
Allah SWT
berfirman dalam Qur’an Surat Al-Baqoroh : 30
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para
Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
Dalam
Al-Qur’an Surat AL-Araf 12
12. Allah berfirman: "Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?"
Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah".
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Di dalam Al
Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering
kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah
sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup.
Adapun tahap
kejadian manusia yaitu;tahap kejadian pertama(Adam);tahap kejadian
kedua(Hawa);dan tahap kejadian ketiga(semua keturunan Adam dan hawa)
4.2 Saran
Perlunya bagi kita umat Islam untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai
ayat-ayat al-Qur`an. Karena al-Qur`an sebagai pegangan hidup dan di dalamnya
telah tertera dengan jelas mengenai segala sesuatunya termasuk ayat Al-Quran
yang menyangkut tentang proses penciptaan/terbentuknya atau dengan kata lain
kejadian manusia. Tidak sepatutnya kita saling menyombongkan diri, menyalahkan
dan membenarkan diri atau takkabur terhadap sesama, karena manusia hanyalah
hamba yang lemah yang hanya diciptakan
dari tanah serta tetes air hina. Semua yang berkuasa dan yang patut sombong hanyalah Allah Azza
Wajallah. Maka dari itu mari kita saling menjaga dan intropeksi serta belajar
untuk menjadi manusia yang ideal dan manusia yang mempunyai insan iman dan takqwa.
DAFTAR PUSTAKA
M.Zaky.
2005. Pendidikan Agama Islam. Bandung
: PT Indah Jaya Adipratama
M.Qura’isyhab.
2001. Wawasan AlQur’an. Bandung :
Mizan
Nata,
Abudin. 2010. Tafsir ayat-ayat Pendidikan.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Hamka . 1982. Tafsir Al-Azhar. Jakarta : PT Pustaka Panjimas
Hatta , Ahmad. 2009. Tafsir Quran Perkata. Jakarta : Maghfirah
Pustaka
Basri, Hasan. 2009. Filsafat Pendidikan. Bandung.CV.Pustaka Setia
http://adisuryadi-pendidikan.blogspot.com/2011/06/makalah-asal-usul-manusia.html
http://harlisa123.blogspot.com/2012/03/makalah-tafsir-tarbawi-tentang-kejadian.html
http://adisuryadi-pendidikan.blogspot.com/2011/06/makalah-asal-usul-manusia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar disini: