Energi pada Resistor
Energi yang dimaksudkan di sini adalah energi Listrik. Energi listrik adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk menjalankan atau mengoperasikan peralatan listrik seperti Lampu, tv, radio setrika dan lain-lain. Bagaimana cara mengetahui berapa besar energi yang dibutuhkan tersebut ?
Energi yang dimaksudkan di sini adalah energi Listrik. Energi listrik adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk menjalankan atau mengoperasikan peralatan listrik seperti Lampu, tv, radio setrika dan lain-lain. Bagaimana cara mengetahui berapa besar energi yang dibutuhkan tersebut ?
Perhatikan gambar di atas, arus
listrik I mengalir melalui resistor R. Arus listrik mengalir karena adanya
muatan listrik pada sumber tegangan dan adanya beda potensial di dalam
rangkaian. Arus listrik mengalir dari potensial yang lebih tinggi ke potensial
yang lebih rendah. Arus listrik tersebut tidak lain adalah gerakan muatan
listrik yang melalui rangkaian tersebut.
Besarnya muatan listrik yang
mengalir pada rangkaian tersebut adalah
Q = I . t
dimana
Q = Muatan Listrik dengan
satuan Coloumb
I = Arus listrik
dengan satuan detik
t = waktu dalam
detik
dalam suatu rangkaian listrik tertutup muatan
listrik dapat mengalir karena adanya Energi listrik . Energi listrik yang
diberikan oleh suatu sumber dc bertegangan V (Volt) yang mencatu arus I
(ampere) selama selang waktu t (detik) dinyatakan oleh,
W = V . I . t
W = Energi dalam Joule
Karena V = I . R
maka W = I2 . R . t
atau
W = ( V2 / R) . t
Daya pada Resistor
Daya listrik adalah parameter
terpenting setelah nilai resistansi dari resistor. Jadi dalam aplikasi
pemakaian resistor dalam sebuah rangkain listrik perlu dilakukan pemilihan
nilai resistansi dan nilai daya yang tepat dari resistor tersebut Nilai daya
yang terlalu kecil dari resistor dapat menyebabkan resistor rusak dan terbakar.
Sebaliknya pemilihan resistor dengan daya terlalu besar akan menyebabkan
pemborosan biaya dan pemakaian tempat yang besar. Jadi untuk menentukan daya
resistor yang digunakan harus diketahui daya maksimum yang dibebankan pada
resistor tersebut lalu ditambahkan safety faktornya. Untuk safety faktor
tegantung kebutuhan bisa 10%, 30%, 50%, 100% dan seterusnya namun dengan tetap
mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas.
Besanya daya yang dibutuhkan oleh
sebuah resistor ditentukan oleh persamaan :
P = V . I
atau P =
V2 / R
atau P = I2 . R
dimana
P = daya dalam Watt
V = tegangan dalam Volt
I = arus dalam Ampere
R = Resistansi dalam ohm
Untuk resistor dengan daya besar
biasanya besarnya daya dituliskan pada body dari kemasan resistor. Untuk
resistor karbon atau wirewound dengan kode warna biasanya besarnya daya tidak
dituliskan. Namun demikian biasanya resistor tersebut tersedia dengan ukuran daya
1/8 W, 1/4 W, 1/2 W, 1 W dan 2 W. Yang membedakan resistor tersebut
adalah ukurannya.
foto
Resistor daya besar
foto
Resistor daya 1/8 W, 1/4 W, 1/2 W, 1 W dan 2 W
4. Energi yang Tersimpan pada Induktor
Energi yang tersimpan dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk medan magnetik. Energi U yang tersimpan di dalam sebuah induktansi L yang dilewati arus I, adalah:
U = ½ LI2 ............................................................ (5)
Energi pada induktor tersebut tersimpan dalam medan magnetiknya. Berdasarkan persamaan (4), bahwa besar induktansi solenoida setara dengan B = μ0.N2.A/l, dan medan magnet di dalam solenoida berhubungan dengan kuat arus I dengan B = μ0.N.I/l, Jadi,
I = B. l / μ0.N
Maka, dari persamaan (5) akan diperoleh:
Apabila energi pada persamaan (6) tersimpan dalam suatu volume yang dibatasi oleh lilitan Al, maka besar energi per satuan volume atau yang disebut kerapatan energi adalah:
Energi yang tersimpan dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk medan magnetik. Energi U yang tersimpan di dalam sebuah induktansi L yang dilewati arus I, adalah:
U = ½ LI2 ............................................................ (5)
Energi pada induktor tersebut tersimpan dalam medan magnetiknya. Berdasarkan persamaan (4), bahwa besar induktansi solenoida setara dengan B = μ0.N2.A/l, dan medan magnet di dalam solenoida berhubungan dengan kuat arus I dengan B = μ0.N.I/l, Jadi,
I = B. l / μ0.N
Maka, dari persamaan (5) akan diperoleh:
Apabila energi pada persamaan (6) tersimpan dalam suatu volume yang dibatasi oleh lilitan Al, maka besar energi per satuan volume atau yang disebut kerapatan energi adalah:
Jika sebuah kapasitor diberi muatan, sesungguhnya yang
terjadi ialah pemindahan muatan listrik dari satu bidang kapasitor ke bidang
lain. Untuk itu, diperlukan usaha. Usaha yang diberikan untuk memindahkan
muatan disimpan di dalam kapasitor sebagai energi.
Muatan sebuah kapasitor dengan kapasitas C diberi muatan listrik q sehingga diperoleh potensial V. Dalam hal ini, besar muatan yang diberikan sebanding dengan potensial yang diperoleh.
q = CV
Jadi, energi yang tersimpan dalam kapasitor yang bermuatan q dan potensial V adalah
W = 1/2 q V
Karena q = CV maka dapat dituliskan dalam bentuk lain, yaitu :
W = 1/2 c v^2
Atau
W = 1/2 q^2/C
Keterangan :
W = energi yang tersimpan dalam kapasitor (J)
q = muatan listrik (C)
V = potensial kapasitor (V)
C = kapasitas kapasitor (F)
Muatan sebuah kapasitor dengan kapasitas C diberi muatan listrik q sehingga diperoleh potensial V. Dalam hal ini, besar muatan yang diberikan sebanding dengan potensial yang diperoleh.
q = CV
Jadi, energi yang tersimpan dalam kapasitor yang bermuatan q dan potensial V adalah
W = 1/2 q V
Karena q = CV maka dapat dituliskan dalam bentuk lain, yaitu :
W = 1/2 c v^2
Atau
W = 1/2 q^2/C
Keterangan :
W = energi yang tersimpan dalam kapasitor (J)
q = muatan listrik (C)
V = potensial kapasitor (V)
C = kapasitas kapasitor (F)
.
Kapasitas Kapasitor
Kapasitor atau yang disebut juga
kondensator adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.
Banyak sekali macam dari kapasitor ini yaitu kapasitor elektrolit, mika,
kertas, dan keramik. Namun, pada bagian ini hanya akan mempelajari kapasitor
keping sejajar. Kapasitor keping sejajar tersusun atas dua keping berbeda
muatan yang dletakan berdekatan tetapi tidak bersentuhan.
Kapasitor mempunyai kemampuan untuk
menyimpan energi. Kemapuan ini disebut dengan kapasitas kapasitor. Menurut
Suharyanto (96) menyebutkan bahwa besarnya kapasitas kapasitor adalah “perbandingan
antara banyaknya muatan listrik yang tersimpan dalam kapasitor dengan beda
potensial yang timbul pada ujung-ujung kapasitor.” Pernyataan di atas dapat
ditulis dengan persamaan:
Pada kapasitor keping sejajar yang
mempunyai luas penampang besarnya kapasitas kapasitor dapat dituliskan dengan
persamaan:
Jika
di antara keping sejajar disisipkan suatu bahan isolator (bahan dielektrik),
besarnya kapasitas kapasitor dapat dirumuskan sebagai berikut:
b. Energi dalam Kapasitor
Kapasitor banyak tedapat pada
alat-alat elektronik seperti radio dan tv. Apabila kapasitor dihubungkan dengan
sumber tegangan maka kapasitor akan menyimpan energi listrik. Besarnya energi
listrik yang tersimpan dalam kapasitor menurut Suharyanto (99) adalah sama
dengan usaha yang dilakukan untuk memindahkan muatan listrik dari sumber
tegangan ke dalam kapasitor.
Persamaan energi yang tersimpan dalam kapasitor adalah:
c. Susunan Kapasitor
Seperti resistor, kapasitor juga dapat disusun secara seri,
parallel, dan campuran. Di bawah in akan dipelajari tentang rangkaian
kapasitor.
1) Susunan Seri
Kapasitor dapat disusun secara seri
yaitu dengan cara menghubungkan kaki-kaki kapasitor (elektroda). Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan pada rangkaian seri ini:
a) Muatan pada setiap kapasitor adalah
sama dengan muatan pengganti dalam rangkaian seri.
b) Beda potensial pada tiap kapasitor
adalah sama dengan beda potensial pengganti rangkaian seri.
2) Susunan Paralel
Susunan parallel diperoleh dengan cara menggabungkan
kutub-kutub kapasitor menjadi satu. Ada beberapa hal yang perlu diperhatkan untuk
mengetahui nilai kapasitor pengganti rangkaian parallel, yaitu:
a) Besarnya beda pada setiap kapasitor
sama dengan besarnya beda potensial pengganti rangkaian paralel.
b) Besarnya muatan listrik pengganti
rangkaian adalah sama dengan penjumlahan muatan listrik setiap kapasitor pada
rangkaian tersebut.
3) Susunan Seri Paralel
Susunan seri paralel adalah penggabungan antara rangkaian
seri dan paralel. Untuk menentukan besar kapasitas kapasitor penggantinya
adalah dengan cara menyelesaikan salah satu rangkain terlebih dahulu.
Untuk ebih memahaminya perhatikanlah contoh di bawah ini.
Dari gambar di atas dapat dilihat C1, C2,C3
disusun secara paralel. Besarnya kapasitas kapasitor adalah:
CP = C1 + C2 + C3
Setelah rangkaian paralel disederhanakan, gambar rangkaian
berubah menjadi:
Besarnya kapasitas kapasitor pengganti rangkaian seri
paralel adalah:
Contoh Soal
Tiga buah kapasitor yang disusun secara parallel dihubungkan
dengan sumber tegangan sebesar 200 Volt. Besarnya kapasitor masing-masing
adalah 2 F, 3 F, dan 5 F.
Besarnya muatan ketiganya adalah . . .
Energi yang tersimpan dalam kapasitor ( W ) dinyatakan dengan
persamaan
W = q2/C
= qV
= C V2
W = q2/C
= qV
= C V2
Keterangan:
W = Energi yang tersimpan dalam kapasitor, J
q = muatan pada kapasitor, coulomb
C = kapasitas kapasitor, farad
V = Beda potensial, volt
W = Energi yang tersimpan dalam kapasitor, J
q = muatan pada kapasitor, coulomb
C = kapasitas kapasitor, farad
V = Beda potensial, volt
induktor adalah komponen yang dapat
menyimpan energi magnetik. Energi ini direpresentasikan dengan adanya tegangan
emf (electromotive force) jika induktor dialiri listrik. Secara matematis
tegangan emf ditulis : E=-L\frac{di}{dt} Jika dibandingkan dengan rumus hukum
Ohm V=RI, maka kelihatan ada kesamaan rumus. Jika R disebut resistansi dari
resistor dan V adalah besar tegangan jepit jika resistor dialiri listrik sebesar
I. Maka L adalah induktansi dari induktor dan E adalah tegangan yang timbul
jika induktor dilairi listrik. Tegangan emf di sini adalah respon terhadap
perubahan arus fungsi dari waktu terlihat dari rumus di/dt. Sedangkan bilangan
negatif sesuai dengan hukum Lenz yang mengatakan efek induksi cenderung melawan
perubahan yang menyebabkannya. Hubungan antara emf dan arus inilah yang disebut
dengan induktansi, dan satuan yang digunakan adalah (H) Henry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar disini: